Sabtu, 24 Januari 2009

Tentang SEF..

Kupersembahkan untuk adik-adikku yang sedang berjuang..

Sebenarnya baru beberapa jam berselang dari muktamar VIII SEF sewaktu mengetik postingan ini. Entah kenapa rasanya ada yang hilang (ceile) ketika menyadari bahwa diri ini tidak lagi menjadi bagian dari SEF. Mungkin karena hampir selama tiga tahun ini aku dibesarkan dalam sebuah keluarga yang bisa bikin aku homy banget selain di rumah.
SEF adalah sebuah lembaga keilmuan yang mengkaji tentang ekonomi islam (ekis). Meskipun demikian, orang-orang yang berada di dalamnya bisa beraneka ragam. Dari hanya yang sekedar ingin tahu, sedikit mengerti tentang ekis hingga golongan yang memang ingin berkontribusi nyata dalam kehidupan melalui ekis ini. Keanggotaannya juga tergolong fleksible karena tidak hanya terbatas pada muslim tapi kepada siapa saja yang memang tertarik untuk tahu bahkan mendalami ekis. Semuanya sama, meskipun untuk urusan yang krusial harus tetap di amanahkan kepada sesama muslim (Ahh..itulah indahnya islam! Hanya Allah lah yang berhak menentukan ketakwaan seorang manusia, meskipun dia telah beriman).
Menjadi SEFer sebenarnya hanya bermula dari ajakan kawan (tapi dianya sendiri malah ngilang di tengah jalan, dasar!). Nggak ada niatan untuk berorganisasi apalagi mempelajari ekonomi islam. Sebelumnya, di masa sekolah aku lebih suka ikut ekskul yang dirasa lebih bebas dan nggak terikat komitmen aneh-aneh (hanya untuk memenuhi nilai rapor). SEF adalah organisasi pertamaku.
Di sini aku bertemu orang-orang yang luarr biasa! Teman-teman yang solid, ilmu yang bermanfaat dunia-akhirat serta pengalaman hidup yang mengesankan! Semua menjadi pelajaran yang tak ternilai! (lohh..kok jadi lebai gini).
Satu hari..dua hari..tak terasa 2 tahun lebih membersamai SEF. Tiga kepengurusan yang berbeda memberi warna yang berbeda pula. Tapi semua punya tujuan utama yang sama. Warna-warni itulah yang membuat SEF lebih hidup. Setiap pergantian kepengurusan, corak agak sedikit diubah, demi terus melakukan perbaikan untuk SEF.
Terlepas dari program-program kerja yang telah dijalankan, setiap organisasi termasuk SEF pasti mempunyai budaya. Budaya inilah yang belum terlihat dari SEF. Sebagai organisasi keilmuan, budaya keilmuan orang-orang yang berada di dalamnya belum menonjol. Orang-orang SEF lebih ‘asyik’ menyelenggarakan kegiatan-kegiatan. Justru peran sebagai EO lah yang masih menonjol.
Satu budaya lagi yang perlu disoroti. SEF merupakan organisasi dakwah, meskipun berbeda dengan SKI. Identitas sebagai organisasi dakwah ini tidaklah mudah untuk disandang. Dari hal ini jugalah SEF menuai banyak kritikan. Orang-orang di dalam SEF dirasa belum mencerminkan keberadaan SEF sebagai organisasi dakwah.
Entah hanya perasaan, atau benar terjadi. SEF dirasakan oleh banyak anggota terlalu banyak kegiatan. Idealnya setiap anggota harus bisa menjalankan semua kegiatan tersebut. Dalam kenyataan, tidak semua kegiatan bisa dilakukan secara all out oleh anggota SEF. Sehingga penyerapan atas sesuatu yang disampaikan menjadi kurang maksimal. Anggota yang terlanjur putus asa banyak yang memilih untuk ‘diam’ atau menghilang dari peredaran. Kelelahan yang melanda banyak anggota juga berdampak pada keterlibatan mereka di SEF. Lelah bisa karena kegiatan SEF itu sendiri, organisasi di luar SEF, ataupun kepentingan akademis.
Dan setelah semua ini, seperti apakah amanah harus disikapi? Amanah seharusnya bukanlah suatu yang dirasakan sebagai beban yang memberatkan, bukan pula suatu kebanggaan terhadap prestasi, tapi keikhlasan dalam berjuang meraih tujuan. Tidak mudah memang. Keluh kesah hampir selalu ada, kelelahan sering menciutkan semangat, tidak tercapainya tujuan berbuah kebosanan, dukungan dari orang-orang yang diharapkan yang tidak selamanya ada. Tapi doa ini tetap terucap. Ketika hati serta pikiran manusia sudah tidak mampu lagi mencapai, bukankah pada Allah juga orang akan berserah.

Selamat berjuang adik-adikku..
Maafkan kami yang belum sepenuhnya bisa menjadi tauladan bagi kalian..
Semoga kita selalu diberi kesempatan untuk bisa berkontribusi bagi kejayaan umat..
Fight for islamic economics! Semangat!! ^^


* Sekjend Sharia Economics Forum UGM 2008, Mahasiswa Akuntansi 2006 UGM.

Tidak ada komentar: