Senin, 30 Juni 2008

Be Profesional or entrepreneur?

Assalamualaikum Indonesia!
Halu2..ketemu lagi bareng Nida di sini..
Hoho, kangennya! Udah lama nggak posting..

Well, as my promise at my previous post..
Aku bakal menelurkan gagasan2 brilliant buat kemajuan pertanian Indonesia!
Tokcer abislah pokoknya!

Masalahnya.. ternyata hingga kini aku belum bisa mendapatkan ide2 revolusioner tersebut!
Hehe..sekali lagi mav ya pemirsa, secara aku juga nggak bo’ong khan?
Wong aku nulisnya, ‘bakal’ koq.. (liat tulisanku di atas)
So bisa kapan2, tergantung selera! hehe..
Yahh..kita doakan saja, semoga moodku selalu bagus..

Masih dengan topik yang sama.. (biar pemirsa g terlalu kecewa)
Belum lama ini aku sempet berbincang2 dengan Didi (manajemen 06)
Sebenarnya bukan dia objek dimana aku pengen crita..
Tapi saat itu, memang hanya dia mahluk yang tersedia.. so, nekad aja lah ngomong, drpd nggak!
Mudah2an dia mudenk.. (mav ya Di)


Jadi, saat itu aku bercerita tentang keinginanku utk menjadi seorang petani (modern tentunya)
Dan aku menjelaskan sedemikian rupa saat dia mulai ngerasa aneh dgn pernyataan2 yang kubuat..
Secara dia mengherankan aku yang berstatus calon akuntan koq malah banting setir pgn jadi petani??
But guess, what was happened?
Dia mengerti, alhamdulillah..
Bahkan dia punya pikiran yang sama (ntah dari dulu ato baru muncul setelah aku crita panjang lebar)
Dengan semangatnya, kita punya rencana buat mendirikan lahan2 pertanian modern di sekitaran Jawa Barat, Malang dan Jawa Tengah (khususnya daerah Dieng)
Mbayangin bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan memberdayakan orang2 di sekitarnya, tentunya dengan penghidupan yang lebih layak (namanya juga petani modern)
So, mereka juga enggan melakukan urbanisasi..
Yahh..toh di desanya mereka sudah bisa hidup sejahtera, jd ngapain harus mengadu nasib ke kota? (begitu pikirku)

Nggak cuma itu, selain bisa memeratakan kesejahteraan masyarakat.. Dengan asumsi kontinuitas, perubahan tersebut juga menurunkan tingkat kriminalitas di perkotaan, meminimalisir timbulnya slum area, menurunkan kepadatan penduduk dan mencegah global warming! (akibat polusi)

Nah..nah, hebat juga toh ideku?
Hanya dengan satu solusi “Hidupkan Pertanian Indonesia!”, maka masalah2 yang notabene merupakan dedengkotnya semua masalah di Indonesia bisa di atasi..
Hmm..sepertinya pak mentri harus ngrekrut aku nih! Biar Indonesia cepet berkembang!
Secara anak brilliant kayak aku mesti dilestarikan dunks!

Hoho, ternyata doa kalian cukup manjur..
Terbukti moodku sekarang langsung membaik, so bener2 bisa menelurkan gagasan cemerlang!
Tapi yang namanya cita2, nggak semudah itu diraih..
Ide tadi masih berupa fantasiku pribadi yang aku harap secepatnya bisa jadi kenyataan, amin!
Tentunya aku lebih senang jika ada manusia2 lain yang menaruh hati juga pada masalah ini..

Sepertinya harus kutangguhkan dulu keinginanku untuk menjadi entrepreneur..
Mencari modal untuk cita2 terdalam dengan menjadi seorang profesional terlebih dulu, sepertinya tidak buruk..
Itu keputusanku Mas..
Semoga saja suatu saat nanti, amin!
Tunggu aku Indonesia!! ^^

Mas, refers to Moh.Rizal (akuntansi 05). Dialah orang kedua yang menjadi objek curhatku mengenai keinginanku menjadi seorang entrepreneur. Sempet mencak2 juga dia karna waktu itu aku crita kalo betapa membosankannya belajar akuntansi! Hehe..just relax bro, am surely know what am doing.. Salut buat usahanya meyakinkan diriku yang super ngeyel ini, I love accounting!! (hueks)

Tidak ada komentar: