Senin, 28 Juli 2008

Senyum

Siang ini matahari terasa begitu bersahabat, pias cahayanya menentramkan. Mungkin efek dari hatiku yang sedang riang. Dengan ringan kulangkahkan kakiku yang sejak awal kuarahkan menuju kampus diploma FEB UGM. Tak ada amanah khusus yang membawaku ke sana. Hanya selapis harapan kegembiraan karena ’sedikit’ karuniaNya telah tersimpan baik2 untukku di sana.

Kudapati sebuah ruangan yang dibagian atasnya terpampang tulisan bagian keuangan.
Ruangan itu tidak terlalu besar tapi cukup untuk menampung berbagai file2 yang telah dibantex rapi, terlihat bahwa file2 itu memang sangatlah penting.
Kupandang sekeliling, seseorang yang ingin kutemui sedang berbincang serius. Tampak bahwa itu bukan permasalahan yang mudah, melihat kerutan yang sesekali timbul dikeningnya ketika lawan bicaranya berargumen. Ku coba untuk bersabar. Mungkin belum saatnya aku merepotkannya.

30 menit berlalu, ini saatnya aku menemuinya setelah memastikan bahwa perbincangan serius tadi telah benar2 usai.
Secara implisit aku mengutarakan maksud kedatanganku. Yang tak lain adalah ingin mengambil jatahku sebagai kompensasi keikutsertaanku dalam talkshow ekonomi syariah yang di gelar oleh LEBI UGM bekerjasama dengan kampus diploma lusa kemarin.
Wajah yang awalnya kukira tak bersemangat (mungkin efek dari perbincangan yang sedari tadi menyita banyak energinya) ternyata justru menyunggingkan senyum ramah yang tak bisa dilukiskan dengan kata2..

Sangat alami dan bersahabat! Subhanallah!!

Begitu juga dengan staf2 yang berada dalam ruangan kecil itu. Sama sekali tidak menandakan adanya kebosanan meski lelah telah merajai seharian, mengingat waktu ketika aku datang sudah sangat siang dan biasanya hanya sisa2 semangat yang masih ada kala itu.

Sungguh mengesankan! Jarang sekali aku menemukan momen2 yang bisa dibilang tidak istimewa, tapi jika dilakukan dengan niat dan hati ikhlas, hal sekecil apapun jadi terasa luar biasa.

Inilah kekuatan dari sebuah keikhlasan berbuat. Hanya bermodalkan seulas senyum kita bisa membuat hati siapapun terlena bahagia.

Tersenyumlah, dan setiap hati akan merasa dihargai karenanya. ^^

Minggu, 20 Juli 2008

Masakan Nyokap

Pernah seorang temanku bertanya tentang segelas teh yang barusaja kusuguhkan kepadanya ketika ia bertandang untuk ke sekian kalinya ke rumahku.
“Nid, minumnya sapa yang buat?” tanyanya hati2..
“Aku. Kenapa?” tanyaku dengan nada yang juga hati2..
“Ohh..pantes nggak kayak biasanya. Agak tawar, hehe!”
Uugh! I know that..
Untuk ke sekian kalinya aku meratapi nasibku yang kurang mujur dalam urusan dapur-mendapur..
Bisa dibilang aku selalu menerapkan prinsip ekonomi dalam semua hal, tak terkecuali masakan..

I mean, aku selalu memperhatikan seberapa takaran gula bahkan untuk segelas teh hanya dengan feeling. Padahal aku tau benar bahwa feelingku sama sekali tidak bisa diandalkan untuk urusan satu ini. Dan meskipun sudah tau tentang kebanyakan hasil masakan atau minuman yang cenderung mengecewakan jika kubuat, aku tetep aja keukeuh menggunakan prinsip ekonomi untuk pemberian bahan2nya! Hehe..
Bukannya pelit, tapi udah kebiasaan sih!
Sampai2 nggak ngerasa bahwa itu adalah kebiasaan buruk yang bisa berakibat fatal pada hidupku..
Mungkin aja temenku tadi ngerasa minum teh di rumah makan padang karena di kasi teh tawar..
(Biasanya untuk 200ml teh perlu 1 ½ sdt. dengan asumsi menggunakan teh seduh (poci) karena kadar kepahitannya lebih terasa)

Padahal masalah ini merupakan hal yang tabu bagi seorang wanita..
Karena bagaimanapun, kodratnya adalah seorang yang akan melayani suami dan anak2nya tentunya dengan masakan yang sangat menggugah selera..
Hingga sayang jika harus pergi jajan keluar hanya untuk mencari makan..

Tapi kalo ngliat keadaanku sekarang, pasti suamiku (seandainya punya) ngomong..
Cari makan di luar aja yuk, aku lagi pengen suasana baru. Lagian kasian kalo masak ntar kamu kecapekan
Padahal maksudnya, mending beli makanan dari luar aja deh, habis masakanmu nggak enak sih. Atau mending minta Mbok Tum yang masakin
Hiks, bahkan kedudukanku sebagai istri pun tergantikan oleh pembantu!
Sungguh menyedihkan..
Kalo gitu, kenapa dari dulu nggak nikah sama mbok tum aja! Hehe..ngawur!


Yang jelas aku ngiri sama ibuku yang multitalented (kecuali matematika)
Masakannya itu loh, bikin aku betah makan dirumah (dasar..anak rumahan)
Makanya jangan harap aku bakal kasi kamu banyak rekomendasi tempat makan yang enak plus murah meriah!
Karena yang namanya makanan selalu tersedia di atas meja makan, dan aku termasuk anak yang males jajan (ya iyalah, udah dimasakin juga)
Tapi kalo soal taste, menurutku lidahku ini nggak pernah salah menilai mana makanan yang enak atau paling nggak layak dikonsumsi..
Makanya itu aku bisa langsung tau kalo hasil masakanku sering sekali disappointed!

Terakhir masak aku malah dimarahin ibuku..
Niatnya sih mulia, pengen bantuin tapi apa daya lagi2 keahlian kalkulasiku bermain tanpa ku perintah..
“Yaa..ampun, gimana bisa gurih kalo kamu ngasih garamnya cuma seiprit! Gini loh mbak tak ajari, bla.. bla.. bla..”
Oh yes, finally masakan pun jadi diiiringi dengan petuah2 ibuku termasuk cerita tentang kebiasaannya memasak yang sudah dimulai dari SD”
Pantes!
Ok mom, untuk masakan selanjutnya ku serahkan padamu!
Selanjutnya..dan selanjutnya..
Pokoknya seterusnya! (hehe)

Rabu, 09 Juli 2008

TJ'ers


Bermula dari keinginan terdalamku berkeliling jogja dengan menggunakan TJ (Trans Jogja)
Aku mencuri-curi waktu ditengah sibuknya himpitan pekerjaan dan kondisi badan yang semakin payah! Halah!
Hari itu hari Minggu yang damai..
Sangat nyaman untuk bersantai setelah lelah merajai semingguan..
Seperti yang kulakukan dengan kedua adikku..
Kami berencana untuk berjalan2 ringan mengelilingi jogja..
Kami memilih Malioboro sebagai tujuan perjalanan kami..
Dengan asumsi, di sana kami bisa berjalan2 santai, cuci mata, sekaligus mencari spot2 yang bagus untuk mengabadikan momen2 tersebut dalam sebuah gambar (baca: foto)
Hmm..perjalanan yang murah meriah dan tentunya menyenangkan!
What a great plan!

Ternyata asumsiku salah!
Kenyataan selalu tak seindah harapan..
Yang pada awalnya aku membuat persamaan..

Liburan + TJ + Malioboro + JJS = Sehat (jasmani dan rohani)

Menjadi..

(niat) liburan + TJ + Malioboro + Capek + Nyasar = Kanker!


Huh..aku salah perhitungan!
Aku lupa kalo sekarang lagi masanya liburan besar (selain idul fitri)
Saking ngebetnya naik TJ (karena penasaran), ternyata waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Malioboro adalah 2 jam! Macet!
Siput aja nggak selambat itu kali pas lomba lari bareng kelinci! Dia cuman butuh waktu sejam untuk mencapai garis finish.. (hehe..ngarang!)
Yahh..tapi pelayanannya cukup memuaskan..
Sedikit lebih manusiawi jika dibandingkan dengan bus2 di negara2 asia timur..
Jadi inget kata mbak Icha (IE 05) yang sempet belajar di Korsel, katanya bis2 di sana itu seolah raja..
Nggak peduli ada penumpang yang butuh banget tebengan, dia tetep ngloyor pergi kalo emang udah waktunya..
Hmm..siapa butuh, hendaklah berdisiplin! Nice motto!
Beda banget sama bis2 sini yang rebutan penumpang, malahan ikhlas mengeluarkan segala bentuk umpatan dan bacokan demi mengejar setoran.. Serius!
Aku pernah liat adegan perkelahian hanya demi seorang penumpang! Aduh2..

Balik lagi ke topik..
Setelah cukup puas memandangi interior TJ selama hampir 2 jam, kami turun di shelter Taman pintar..
Yap, taman yang dibuat semenarik mungkin dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas permainan yang edukatif, sehingga sangat menarik perhatian!
Sungguh konseptor yang brilliant!
Unlucky, aku lupa lagi kalo ini minggu!
Dan tempat semenarik ini pastilah ramai dikunjungi dan tentunya anak2!
Si ibu sama bapak pasti sudah memplanning dari jauh2 hari untuk dapat mengajak buah hati tercintanya pergi berekreasi ke tempat yang cihuy tapi irit ongkos ini..
Dengan kuyu (efek dari kelamaan duduk di TJ juga sih) kami melangkahkan kaki masuk ke halaman taman..
Berharap masih ada tempat tersisa bagi kami para remaja yang sepertinya lebih cocok nongkrong di mall atau nonton bioskop..
Gpp lah, aku juga anak kecil (gitu pikirku) hehe!
Dari jauh, riuh keceriaan dan gelak tawa anak2 menyambut kedatangan kami..
Dan saat itulah, kami benar2 tersadar bahwa memang tidak ada lagi ruang bagi kami..
Salah tempat! Hiks!

Akhirnya kami ngungsi ke gedung sebelah (Vredeburg)..
Kami yakin di sana pastilah lebih adem ayem ketimbang hiruk pikuk yang terjadi di taman sebelah yang udah mirip TK..
Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik berkunjung kesana, apalagi saat itu sedang ada semacam opening ceremony konvoi motor matic sejogja.. Polusinya bow!
Lagian sudah lupa juga apa saja yang berada dalam benteng tua itu.. hehe!
Nggak disangka, Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang notabene diadakan di Vredeburg ternyata belum berakhir..
Hanya saja animonya kurang begitu bagus..
Mungkin karena telah memasuki hari2 terakhir dari rangkaian kegiatannya..
Tidak terlalu peduli dengan FKY, kami memutuskan untuk menjelajah benteng..
Bermodalkan kamera N3230 dengan resolusi 1,3 megapixel, kami mengabadikan sudut demi sudut benteng yang tampaknya masih kokoh berdiri, paling tidak untuk seabad lagi..
Cukup puas dengan hasil2 jepretan, kami melanjutkan perjalanan ke pasar beringharjo..
Niatnya sih cuman nemenin adekku belanja, tapi dasar naluri wanita yang nggak bisa diem ngliat barang bagus, so akhirnya ikutan nimbrung deh.. hehe!

Menjelang sore, kami memutuskan untuk pulang..
Tapi berhubung antrian penumpang di shelter begitu padat, kami memilih menggunakan bis jalur 4..
Dengan pikiran bus tersebut akan membawa kami melewati MM UGM kemudian dari situ kami akan pindah jalur ke arah kaliurang dengan menggunakan angkot..
“Ayo naik!” Perintahku kepada kedua orang adikku yang sepertinya mulai kecapean..
Masih dengan keyakinan bis akan membawa kami ke rute yang seharusnya..
Tapi tahukah anda, jika ternyata bis jalur 4 memiliki 2 rute!
Dan untuk yang satu itu, aku betul2 tidak tahu!
Atau setidaknya, dari dulu aku hanya tahu bahwa rute bus tersebut memang hanya ada 1, dan tentunya akan melewati kampus UGM.. (menurut pengalamanku)
Hh..sial, ternyata bus yang kami naiki akan membawa kami ke terminal giwangan!
Sungguh rute yang sangat kontras, mengingat rumah kami yang terletak di puncak gunung nun jauh di sana!
Dengan cepat kami turun, sebelum bus membawa kami lebih jauh lagi..
Adanya kejadian nyasar tadi, membuat kami nyaris saja tidak bisa pulang ke rumah..
Pasalnya, uang kami terbatas.. Sudah ludes buat sana-sini tadi..
Fiuhh..sungguh setengah hari yang melelahkan tapi berkesan!


Tips buat anda2 yang ingin berjalan2 atau bertamasya :
Ajaklah orang2 yang dapat mengemudikan kendaraan, minimal sepeda (karena kedua adikku tadi nggak bisa naik motor so mau nggak mau harus naik bis, masa cenglu!) atau paling tidak ajak orang yang anda kenal memiliki kelebihan uang saku agar anda terjamin di saat2 darurat (nyasar). jika tidak mengikuti anjuran tersebut, niscaya jalan-jalan sehat yang anda rencanakan malah akan membuat anda menderita kanker (kantong kering), serius!