Senin, 15 Desember 2008

Tes Kepribadian Yang Aneh

Suatu siang, di sebuah tes wawancara calon asisten keuangan di sebuah lembaga bahasa..

Mbak-mbak kecil pewawancara : Jika kamu dilahirkan sebagai binatang, kamu pilih menjadi binatang apa? (pertanyaan yang aneh)

Aku yang lagi bela2in bolos kuliah : Mm..apa ya mbak? Kelinci sih imut tapi sok imut! Beruang lucu juga tapi serakah! (coba liat kalo dia lagi makan salmon). Lumba-lumba boleh juga, dia pinter dan bersahabat tapi aku nggak bisa renang! (Lah, apa hubungannya?!)

Pokoknya pas itu dengan asal2an aku jawab kalo AKU PENGEN JADI BURUNG!*

Mbak-mbak kecil pewawancara : Kenapa?

Aku yang lagi bela2in bolos kuliah : Kenapa ya? Mungkin karena aku pendek jadi pengen ngrasain jadi tinggi, burung khan bisa terbang! Apalagi dagingnya enak di makan! (tambah ngasal).

Eh, nggak dink, aku suka burung karena dia sayang sama anak-anaknya (nah, ini baru jawaban yang tulus). Si induk bela2in nyari makanan dan dibagiin secara adil ke anak2nya yang belum bisa terbang. Dengan sabarnya dia ngajarin terbang meskipun si anak suka meleng2 ntah karena nggak bisa terbang ato karena kebawa angin! Haha! Dia juga berusaha membuatkan sarang yang nyaman buat anak2nya di tempat yang sedemikian tingginya supaya jauh dari jangkauan pemburu atau pemangsa seperti ular! Dia bakal njagain anak2nya sampai dirasa sudah mandiri. Pokoknya representatif peran manusia banget! Apalagi elang, wuidihhhh!! Gagah banget! Pandangan matanya tajam sampai bisa tahu posisi si mangsa berada dan dia juga berani berduel dengan ular! Mungkin kalo diibaratkan si elang ini mirip sama ibuku. Superwoman, nggak ada matinya dah! Hehe..

Mbak-mbak kecil pewawancara : (ketawa-ketiwi ndengerin jawabanku, mungkin dia ngrasa nyesel udah salah ngrekrut orang)

Selanjutnya yang muncul adalah pertanyaan2 klise yang biasanya ada di setiap wawancara.

Apakah si burung wanna be ini akan diterima sebagai asisten keuangan??

Jawabannya adalah she does not know! Mungkin si mbak-mbak kecil pewawancara tadi malah bakal ngrekomendasiin dia (si burung wanna be) buat jadi asisten pakdenya yang kebetulan adalah seorang penggemar burung! Hiks!






* burung yang dimaksud tidak termasuk ayam (karena nggak bisa terbang tinggi) meski dia termasuk bangsa burung yang enak dimakan.

Minggu, 23 November 2008

Kucing Genit

Di rumahku sekarang ada kucing buduk genit. Dia suka lendet2 nggak jelas kalo ada kaki manusia nangkring di dekatnya. Ndempel2 sambil ngusap2in mukanya ke kaki gitu. Pertama kali waktu aku jadi korban kemesumannya, aku kaget! Gila nih kucing genit amat yak? Emang kakiku serupa sama pangeran kucing impiannya ya, koq nyampe segitu genitnya (istilahnya caper gitu). Padahal sepanjang sejarah aku punya kucing, nggak ada tuh riwayat kucing genit yang lebih mirip kucing kalo lagi kena ayan. Udah buduk, genit pula! Ya..Allah, ngaca cing!

Sebenarnya aku bukan penyayang binatang (tapi aku juga nggak benci binatang kecuali bangsa reptile, hiii!). aku kepaksa melihara kucing untuk mempersempit area gerak tikus2 rumahku, biar pindah ke atap semua. Hehe! Aku sih cuma nurut saran ibuku, katanya kucing itu binatang yang paling mudah perawatannya. Nggak repot maeminnya, cukup dikasi nasi campur gereh aja udah bikin dia kayak kucing yang nggak pernah berhasil nyuri ikan di pasar. Nggak perlu dimandiin (emang sejak kapan kucing jadi suka air). Tahan banting (coba deh kucing kamu lempar terus diinjek pasti nggak bakalan knapa2, paling kakimu perih karena dicakar). Kuat disegala medan dan cuaca (kucing bisa tidur bahkan dikolong gudang hampa udara sekalipun). Serius! Aku pernah mergokin kucingku tidur digudang tempat penyimpanan beras yang baunya apek banget padahal tempat itu selalu dikunci setiap harinya dan hanya dibuka saat pagi hari. Hweek!! Bayanginnya aja udah bikin aku sesek napas. Dengan nyamannya dia tidur dengan posisi nglungker di atas karung beras dan hanya ngolet2 nggak jelas waktu kepergok seakan2 udara gudang yang super pengap itu nggak mengganggu pernapasannya selama dia tidur tadi. Subhanallah!!

Mungkin kucing ibarat manusia juga ya? Betapapun berat hidup dia selalu mencari solusi terbaik untuk dirinya. Termasuk dalam hal keturunan. Sepupu jauhku melihara kucing persi di kosannya, secara dia juga anak kedokteran hewan. Bersama pecinta kucing lainnya terjadilah bisnis dalam dunia anak pianak kucing ini.

Di sebuah warung mie ayam, malam hari.

Sepupu jauhku : eh, si Mizu (nama kucingnya) lagi horny nih! Minta kawin dia, bingung aku.

(para penikmat mie ayam lainnya shock)

Another cat lover : ya udah kawinin aja sama punyaku, kebetulan dia juga masih abg so buat belajar gitu.

Sepupu jauhku : wahh..jangan donk kalo cuma buat coba2, yang agak bertanggungjawab sedikit ada nggak?

(para penikmat mie ayam lainnya yang sedari tadi curi2 denger percakapan kami langsung eneg, sapa suruh nguping!)

Another cat lover : mm..ya udah, kawinin aja sama Nino (nama kucing persi yang mau dijodoin sama Mizu) lagi. Tapi kali ini bayar! 300 ribu. Lagian anak2nya pasti bakal bagus2 khan?

Sepupu jauhku : ya ampun mau ngawinin kucing aja bayar?!

(para penikmat mie ayam lainnya langsung menghela nafas lega).

Ternyata dari tadi ngomongin kucing toh. Kirain dunia emang udah sableng, sampe2 ada segerombolan anak muda yang dengan vulgarnya ngomongin hal2 yang menurut mereka tabu itu di depan umum. Pelajaran moral nomer sekian : think before you talk!

Senin, 17 November 2008

Powerless!

Hidup adalah rangkaian cerita kehilangan (weits). Kehilangan cinta, harga diri, materi, dll deh. Tak jarang banyak orang yang merana karena kehilangannya, seperti aku sekarang.

Bukan, aku bukannya merana karena kehilangan sandal kayak orang2 yang habis sholat jumat di masjid loh. Bukan juga kehilangan semangat karena habis patah hati. Tapi lebih dari itu.

Aku..... huhuhuhu!

Aku udah.... kehilangan... (masih) huhuhuhu!

(mencoba mendramatisir)

AKU KEHILANGAN KEMAMPUAN KAPASITAS OTAKKU SODARA2!! Tidakkk!!

Serius! Merasa gagal banget disemester 5 ini (padahal semester2 sebelumnya juga). Ntah knapa, rasanya koq bodooo banget. Malesss banget. Lemottt banget. Dan yang pasti gwoblogh banget..nget..nget! (Untuk yang satu ini tolong jangan percaya2 amat ya teman. Aku juga nggak segitu parah begonya koq, cuma lebai aja) ^^

Ya begitulah, kalo mau kuceritain ke temen2 kampus takut ketauan begonya. Tapi kalo dsimpen sendiri malah jadi stres! Makanya aku ekspose via blog (lah, malah bukannya tambah parah) hehe!

Tapi namanya juga bau pastinya bakal kecium juga. Ternyata temen2 udah tau kalo aku lagi dalam saturation phase (Hahaha..pasti udah kliatan dari tampangku yang semakin oon aja!). So dengan mudah mereka juga ikut membuka aib mereka yang ternyata sama denganku. Daya serap otak mereka juga tidak sehandal dulu lagi. Padahal semester2 akhir gini yang justru malah menentukan nasib kami. Mau cepet lulus ato memilih menjadi hantu kampus.

Hmm..yang penting aku senang! Ternyata aku bukan satu2nya orang bodoh saat ini! Wkwkwkwkwk! ^^

Kamis, 06 November 2008

Just read!

Apa sih yang paling bisa bikin kamu bahagia?

Punya duit banyak? Teman melimpah? Disayang ortu? Lulus kuliah cepet dengan predikat cum laude? Ato dapet jodoh super baik?

Hmm..impian semua orang tuh.. Tapi belum lama ini aku ndapetin sebuah pengalaman yang menurutku layak untuk kubagi ke pembaca setia blogku.. (emang ada?)


Akhir2 ini bawaanku bete melulu.. nggak semangat kuliah, males belajar, takut ketemu anak2 SEF karena kalo ketemu mereka jadi keingetan proker yang belum beres, pokoknya malessss bwanget!

Nah, begitu juga perasaanku waktu inget kalo dapet jatah presentasi audit di minggu pertama setelah mid.. Tentang invastasi sekuritas pula! Omaigat!

Ntah knapa ada yang berbeda sama presentasi satu ini. Pertama, ini tentang audit. Bayangkan! Nggak banget khan? Kedua, kami (aku dan teman2ku) bakal bahas soal siklus investasi sekuritas yang celakanya waktu dulu kuliah manajemen keuangan aku sama skali nggak minat sama topik bahasan ini (bukannya emang nggak pernah minat kuliah ya, hehe). Ketiga, sang dosen pengampu mata kuliah ini adalah orang yang ku kenal, so itu berarti aku juga nggak boleh semabarangan bikin presentasi khan? Bisa jelek imejku! Triple omaigat!!! (dengan hati hancur lebur penuh harap2 cemas mencoba untuk optimis)

Pertemuan pertama waktu membahas presentasi ini begitu membosankan. Kami sama2 bingung soal apa aja yang perlu dibahas dipresentasi nanti. Yahh..secara otak masih shock dengan ujian yang baru saja kami lewati, tiba2 udah dipaksa suruh mikir beginian. Karena dirasa keadaan nggak representatif, kami janjian buat nglanjutin presentasi ini lusanya. Dan untuk kedua kalinya, kami masih dibingungkan batasan topik yang akan kami bahas. Dan untuk yang kedua kalinya pula kami nyerah! Pertemuan ketiga, kami masihhhhh saja berkutat dengan batasan topik tersebut! Haha! Bukan berarti kami payah, tapi karena instrumen sekuritas itu banyak banget dan rumit! Apalagi ini harus dihubungkan dengan proses audit. Pastinya kamu sendiri nggak mau mbayangin (emang nggak usah dibayangin).

Karena mentok padahal presentasi tinggal bsok pagi. Kami udah punya niat buat memberikan hasil presentasi kelompok tahun lalu tentu saja dengan topik yang sama. Dasar niatnya udah jelek, ternyata kami sendiri justru malah dibingungkan dengan presentasi tersebut. Hwaaaa..desperate!! serius!

Ternyata Allah emang baik, lewat seorang dosen manajemen kami meminta bantuan. Tiba2 saja kami mendapatkan pencerahan dengan konsep2 dan aplikasi yang beliau jelaskan. Semangat kami terbakar kembali, halah! Kami mencoba menghubung2kannya dengan proses audit. Mencermati apa saja titik kritis yang perlu diwaspadai oleh auditor. Ternyata mencari link antara sekuritas dan pengauditan itu susah2 gampang! (banyakan susahnya daripada gampangnya). Sampai larut malam kami begadang membuat presentasi ini. Timbul ketakutan tersendiri bagi kami bahwa presentasi bsok akan berjalan lancar melihat kenyataan yang terjadi.

Keesokan harinya dengan wajah yang dipaksa untuk cerah dan sumringah (setelah kelelahan begadang), kami maju presentasi. So far so good. Respon dari dosen pun baik dan cenderung fantastis jika mengingat respon yang diberikan beliau pada presenter2 sebelum kami. Kami semakin mantab dan yakin bahwa presentasi yang kami sajikan telah lebih dari cukup, meskipun banyak pertanyaan dari temen2 yang seringkali membuat kami kewalahan menjawabnya.

Wahh..presentasi kalian bagus sekali! Begitu salah satu komentar dari temanku setelah kami menyelesaikan presentasi kami. Terharu, senang, bercampur lega. Kami panjatkan syukur yang tak terkira (hehe..lebai)

Pertanyaannya :

Kenapa sih kami harus bersusah payah membuat presentasi ini? Padahal presentasi biasanya cuma standar2 aja dan bahkan cenderung membosankan untuk sekedar didengarkan.

Hmm..sebenarnya kita mau repot2 seperti ini bukannya untuk memperumit masalah tapi lebih dari itu kita ingin membuatnya jadi spesial.

Nah, mari buat hidup kita terasa spesial juga!

Dan semoga kebahagiaan selalu menyertaimu, amin.. (hehe..nggak nyambung bgt yaa) ^^

Jumat, 10 Oktober 2008

Rasionalitas nggak selamanya ideal!

Menurutku, berpikir merupakan salah satu tanda-tanda kehidupan bagi manusia. Menalar sesuatu hingga akhirnya menemukan solusi permasalahan, tentunya hanya bisa dilakukan oleh manusia. So, bagi yang otaknya merasa nggak pernah dipake buat mikir (nama kerennya : nggak pernah susah), berarti dia sama aja kayak tumbuhan! Hehe..

Kita diciptakan sebagai mahluk paling sempurna karena dikaruniai akal oleh Sang Pencipta. So, bagi yang sukanya mengatasnamakan kata hati (nama lainnya : hasrat ato nafsu), berarti dia mirip sama hewan karena mahluk tersebut cuma punya naluri ato insting buat bertahan hidup.

Plis, jangan komentar dulu soal yang satu ini. Karena realitanya, kebanyakan orang yang menggunakan kata hati tanpa diimbangi dengan logika. Hasilnya malah masalah yang didapet. Mirip sekawanan manusia yang hendak menyeberang sungai yang dalam dengan menggunakan sampan. Seharusnya sampan tersebut maksimal hanya bermuatan 10 orang, tapi apa jadinya jika terdapat 5 orang yang memaksa ikut naik sehingga sampan tersebut karam. Mending kalo semua bisa renang, kalo yang nggak bisa ya udah. Wassalam!

Lupakan analogi soal sampan. Kita masuk ke bahasan. Ada apa dengan logika? Menurutku logika juga nggak selamanya bisa diandalkan. Tapi keberadaannya bisa sangat membantu ketika emosi (hasrat/hawa nafsu) sedang menguasai kita.

Rasionalitas nggak selamanya ideal! Begitu kata salah satu temanku. Hmm..aku mengangguk-angguk tapi sambil mikir juga. Belum lama ini aku baru menemukan jawabannya dari seorang dosen. Rasionalitas sebenarnya bukan timbul dari proses nalar. Dia ada karena merupakan akibat dari peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan dan masyarakat terlanjur mempercayainya hubungan sebab akibat tersebut sebagai sebuah fakta. Akhirnya kebiasaan tersebut berubah menjadi mindset hingga timbullah si rasio.

Berbeda dengan penalaran yang memang benar-benar merupakan proses berpikir secara cermat agar mendapatkan solusi terbaik. Hoho, mungkin saja aku berbakat jadi life observer (seperti andrea hirata) karena keseringan menganalisa padahal cuma sok tahu! Hehe..

ok, c yaa!

Rabu, 24 September 2008

Just call me

Just call me Nid

Because you need me

Just call me Nid

Because you love me

Just call me Nid

When you remember at me

Just call me Nid

When you miss me

Just call me Nid

When you sad

Just call me Nid

When you are hurted by me

Just call me Nid

When you cry

Just call me Nid

When you feel doubt

Just call me Nid

When you are with me

Now, just call me Nid

Because I need you so..

Jumat, 19 September 2008

Nida stres!

Hari ini sama seperti hari-hari malas lainnya. Males kuliah. Males nganter adek. Males bebersih rumah. Males ngerjain tugas. Sampe males jadi anak baik-baik (maksudnya?). Haha! Pokoknya males ngapa-ngapain!

Stress mode : on

Yang namanya stres, pengennya sih makan sesuatu yang enak-enak tapi khan nggak mungkin wong sekarang lagi puasa. Alhasil kebiasaanku sekarang adalah leyeh-leyeh nggak jelas di kasur. Nggak jelas ngapain, karena biasanya aku cuma guling-guling ngusutin seprai sambil berusaha membuang segala yang menjengkelkan dan (hanya ingin) mengingat hal-hal yang menyenangkan. Nggak jelas juga aku sekarang ini lagi nulis apaan. Tapi tampaknya aku memang sedang stres berat! Hibur aku!

crazy mode : standby!

Hehe..

Sabtu, 13 September 2008

21

Ini bukan cerita tentang bioskop atau film-film terbaru yang bakal rilis bulan ini.
Ini tentang umurku yang sekarang udah beranjak 21 taun plus plus! Tidaaakkkk!!

Yahh..hal yang sewajarnya terjadi ketika seseorang sedang berulang taun, berbagai macam doa dipanjatkan oleh orang-orang terdekat. Doa keselamatan, doa kebahagiaan sampai doa cepet nikah! Wkwkwkwkwk!

Aku sempet pusing! Bingung plus nggak siap dikaruniai umur sepanjang ini.. takut kalo-kalo selama idup cuma bisa bikin dosa! Huhuhuhuhu..

Terlebih sekarang adalah taun ketigaku menjadi seorang mahasiswa. Yang berarti, (mau nggak mau, suka nggak suka) sudah harus memikirkan masa depannya. Mau kerja dimana, jadi apa, atau nggak yang deket-deket dulu deh, mau skripsi soal apa? Karena sekarang adalah masanya pemantaban jurusan. Hwaaa!

Duhh..koq aku jadi paranoid gini ya?! Gara-gara umur siy! Aku pengen muda lagi!
Kembalikan umurku Ya Rabb! Hehe..
Ya sudahlah, pada intinya memang aku saja yang lebai..
Bismillah..aku pasti bisa!! (bisa gila)

Minggu, 24 Agustus 2008

Cinta Yang Tidak Diekspresikan

Apa yang kamu pikirkan ketika pertama kali kamu membaca judul di atas?

Aku menulisnya ketika teringat pernyataan tersebut dari seorang ustad muda dalam suatu forum. Aku merenung agak lama, mencoba mencari makna dari pernyataan tersebut. Karena, toh kita tidak bisa berpura-pura tidak tahu bahwa sebagian besar dari teman-teman kita (bahkan mungkin saja termasuk diri kita), mengekspresikan apa yang disebut penyakit merah jambu itu dengan berlebihan. Bahkan sekarang cenderung arogan! Tidak malu-malu mengungkapkan apa yang menurut mereka memang hal yang sewajarnya dan sepantasnya terjadi. Ungkapan yang (bisa dibilang) mungkin lebih pantas disebut dengan obsesi untuk memiliki, nafsu, hasrat atau apalah namanya. Tentu saja hal tersebut masih menjadi polemik, baik dari si pelaku sendiri, masyarakat religi, hingga kaum adat yang masih menganggap fenomena tersebut sebagai hal yang tabu.

Lantas, jika cinta tidak diekspresikan? Seperti apa rasanya?

Entahlah, aku sendiri kurang mengerti.

Kamis, 14 Agustus 2008

3 Months Left

Hampir 3 bulan masa baktiku di LEBI. Sendiri, terkucil, kesepian, terasing, laper, gundah, ngantuk, bosen, chatting, bengong, bingung, pusing, ribut, marah, ketawa sendiri, kesel, bete, ngemil, nonton film2 bajakan, di ece2 dan ngece2. pokoknya segala kegiatan yang bisa dilakukan ya tak kerjain. 3 bulan sudah, yang artinya aq nggak bisa berchatting ria lagi!!!!! Huaaaaaaaaaa!!!

actually, it’s my real job, haha!

Senin, 04 Agustus 2008

Gaji Pertama

Ini adalah cerita tentang pengalamanku setelah mendapatkan gaji pertama.
Yang namanya ada embel2 pertama-nya, biasanya berkesan banget.
Cinta pertama, ciuman pertama, malam pertama (wahh..koq tambah menjurus), pokoknya nama2 yang biasanya menjadi judul lagu2 melankolis!

Banyak pertanyaan ketika aku memilih untuk bekerja di saat liburan antar semester ini.
Padahal teman2ku, khususnya yang seangkatan denganku mengisi liburan ini dengan kegiatan antar semester (baca: SP) bahkan beberapa dari mereka rela nggak pulang kampung karena pengen banget berpartisipasi di simfoni, salah satu event bergengsi di kampusku (menurutku).

Aku cukup menikmati masa2 peralihanku menjadi seseorang yang mulai respek terhadap masa depannya ini. Walaupun sedikit kagok pada awalnya, tapi dengan cepat bisa ku atasi. Mungkin ini efek dari pengalaman yang selama ini ku dapatkan secara berkesinambungan, baik dari organisasi maupun dari kegiatan2 eventual

Pekerjaan yang kuanggap tidak begitu sulit tapi juga tidak bisa dianggap remeh ini, menuntut perhatian ekstra dariku. Mungkin karena ini pekerjaan pertamaku jadi rasa ingin melakukan yang terbaik sangat kental dalam pikiranku. Walaupun dalam perjalanannya, bantuan dari rekan2 sepekerjaan sangatlah berguna. Tapi, ini baru awal menuju dunia baru. Dan pastilah dibutuhkan kesabaran dari sebuah perjuangan yang tentunya tak mungkin mudah.

Itu juga yang aku rasakan saat pertama kali aku tahu bahwa tidak ada gaji tetap di tempat kerjaku ini. Biasanya upah diterima setelah sebulan bekerja. Tapi ini lain, mereka (dan skrg termasuk aku) hanya mendapatkan upah ketika telah melakukan hal-hal yang bersifat komersil (baca : proyek). Kita harus membuat suatu atau beberapa proyek dan itupun harus bonafit kalo mau gajian! Which is, kita nggak tau kapan dapet gajinya sekalipun kita udah bikin proyek, karena yang namanya proyek itu unpredictable (untung2an).

Omaigat, aku terjebak! Sama sekali tak tahu ternyata ada peraturan aneh, nyleneh dan sekeji ini! Dan buatku ini adalah masalah yang paling krusial, mengingat tujuanku bekerja semata2 buat cari tambahan uang saku.

Dan parahnya lagi, aku baru tahu kalo aku kerja secara multitasking! Aku hanya tahu dipekerjakan sebagai asisten proyek dalam perjanjian awal kontrak kerjaku. Ternyata aku juga merangkap sekretaris sekaligus bendahara sekaligus front officer sekaligus bos dari segala bos. Bahkan Pak Dum (selaku direktur LEBI) pun tampaknya juga nggak bisa berkutik meski mengetahui tingkahku yang sok2 berkuasa di kerajaannya. Hehe..sabar ya pak!

N finally, belum lama ini aku membeli sebuah handphone sebagai kompensasi hasil kerja kerasku. Akhirnya kubuktikan, I’m not a kind of that persons!

Pelajaran moral nomor sekian : syukuri apa2 yang telah kamu miliki dan tetap pada batasnya ^^

Senin, 28 Juli 2008

Senyum

Siang ini matahari terasa begitu bersahabat, pias cahayanya menentramkan. Mungkin efek dari hatiku yang sedang riang. Dengan ringan kulangkahkan kakiku yang sejak awal kuarahkan menuju kampus diploma FEB UGM. Tak ada amanah khusus yang membawaku ke sana. Hanya selapis harapan kegembiraan karena ’sedikit’ karuniaNya telah tersimpan baik2 untukku di sana.

Kudapati sebuah ruangan yang dibagian atasnya terpampang tulisan bagian keuangan.
Ruangan itu tidak terlalu besar tapi cukup untuk menampung berbagai file2 yang telah dibantex rapi, terlihat bahwa file2 itu memang sangatlah penting.
Kupandang sekeliling, seseorang yang ingin kutemui sedang berbincang serius. Tampak bahwa itu bukan permasalahan yang mudah, melihat kerutan yang sesekali timbul dikeningnya ketika lawan bicaranya berargumen. Ku coba untuk bersabar. Mungkin belum saatnya aku merepotkannya.

30 menit berlalu, ini saatnya aku menemuinya setelah memastikan bahwa perbincangan serius tadi telah benar2 usai.
Secara implisit aku mengutarakan maksud kedatanganku. Yang tak lain adalah ingin mengambil jatahku sebagai kompensasi keikutsertaanku dalam talkshow ekonomi syariah yang di gelar oleh LEBI UGM bekerjasama dengan kampus diploma lusa kemarin.
Wajah yang awalnya kukira tak bersemangat (mungkin efek dari perbincangan yang sedari tadi menyita banyak energinya) ternyata justru menyunggingkan senyum ramah yang tak bisa dilukiskan dengan kata2..

Sangat alami dan bersahabat! Subhanallah!!

Begitu juga dengan staf2 yang berada dalam ruangan kecil itu. Sama sekali tidak menandakan adanya kebosanan meski lelah telah merajai seharian, mengingat waktu ketika aku datang sudah sangat siang dan biasanya hanya sisa2 semangat yang masih ada kala itu.

Sungguh mengesankan! Jarang sekali aku menemukan momen2 yang bisa dibilang tidak istimewa, tapi jika dilakukan dengan niat dan hati ikhlas, hal sekecil apapun jadi terasa luar biasa.

Inilah kekuatan dari sebuah keikhlasan berbuat. Hanya bermodalkan seulas senyum kita bisa membuat hati siapapun terlena bahagia.

Tersenyumlah, dan setiap hati akan merasa dihargai karenanya. ^^

Minggu, 20 Juli 2008

Masakan Nyokap

Pernah seorang temanku bertanya tentang segelas teh yang barusaja kusuguhkan kepadanya ketika ia bertandang untuk ke sekian kalinya ke rumahku.
“Nid, minumnya sapa yang buat?” tanyanya hati2..
“Aku. Kenapa?” tanyaku dengan nada yang juga hati2..
“Ohh..pantes nggak kayak biasanya. Agak tawar, hehe!”
Uugh! I know that..
Untuk ke sekian kalinya aku meratapi nasibku yang kurang mujur dalam urusan dapur-mendapur..
Bisa dibilang aku selalu menerapkan prinsip ekonomi dalam semua hal, tak terkecuali masakan..

I mean, aku selalu memperhatikan seberapa takaran gula bahkan untuk segelas teh hanya dengan feeling. Padahal aku tau benar bahwa feelingku sama sekali tidak bisa diandalkan untuk urusan satu ini. Dan meskipun sudah tau tentang kebanyakan hasil masakan atau minuman yang cenderung mengecewakan jika kubuat, aku tetep aja keukeuh menggunakan prinsip ekonomi untuk pemberian bahan2nya! Hehe..
Bukannya pelit, tapi udah kebiasaan sih!
Sampai2 nggak ngerasa bahwa itu adalah kebiasaan buruk yang bisa berakibat fatal pada hidupku..
Mungkin aja temenku tadi ngerasa minum teh di rumah makan padang karena di kasi teh tawar..
(Biasanya untuk 200ml teh perlu 1 ½ sdt. dengan asumsi menggunakan teh seduh (poci) karena kadar kepahitannya lebih terasa)

Padahal masalah ini merupakan hal yang tabu bagi seorang wanita..
Karena bagaimanapun, kodratnya adalah seorang yang akan melayani suami dan anak2nya tentunya dengan masakan yang sangat menggugah selera..
Hingga sayang jika harus pergi jajan keluar hanya untuk mencari makan..

Tapi kalo ngliat keadaanku sekarang, pasti suamiku (seandainya punya) ngomong..
Cari makan di luar aja yuk, aku lagi pengen suasana baru. Lagian kasian kalo masak ntar kamu kecapekan
Padahal maksudnya, mending beli makanan dari luar aja deh, habis masakanmu nggak enak sih. Atau mending minta Mbok Tum yang masakin
Hiks, bahkan kedudukanku sebagai istri pun tergantikan oleh pembantu!
Sungguh menyedihkan..
Kalo gitu, kenapa dari dulu nggak nikah sama mbok tum aja! Hehe..ngawur!


Yang jelas aku ngiri sama ibuku yang multitalented (kecuali matematika)
Masakannya itu loh, bikin aku betah makan dirumah (dasar..anak rumahan)
Makanya jangan harap aku bakal kasi kamu banyak rekomendasi tempat makan yang enak plus murah meriah!
Karena yang namanya makanan selalu tersedia di atas meja makan, dan aku termasuk anak yang males jajan (ya iyalah, udah dimasakin juga)
Tapi kalo soal taste, menurutku lidahku ini nggak pernah salah menilai mana makanan yang enak atau paling nggak layak dikonsumsi..
Makanya itu aku bisa langsung tau kalo hasil masakanku sering sekali disappointed!

Terakhir masak aku malah dimarahin ibuku..
Niatnya sih mulia, pengen bantuin tapi apa daya lagi2 keahlian kalkulasiku bermain tanpa ku perintah..
“Yaa..ampun, gimana bisa gurih kalo kamu ngasih garamnya cuma seiprit! Gini loh mbak tak ajari, bla.. bla.. bla..”
Oh yes, finally masakan pun jadi diiiringi dengan petuah2 ibuku termasuk cerita tentang kebiasaannya memasak yang sudah dimulai dari SD”
Pantes!
Ok mom, untuk masakan selanjutnya ku serahkan padamu!
Selanjutnya..dan selanjutnya..
Pokoknya seterusnya! (hehe)

Rabu, 09 Juli 2008

TJ'ers


Bermula dari keinginan terdalamku berkeliling jogja dengan menggunakan TJ (Trans Jogja)
Aku mencuri-curi waktu ditengah sibuknya himpitan pekerjaan dan kondisi badan yang semakin payah! Halah!
Hari itu hari Minggu yang damai..
Sangat nyaman untuk bersantai setelah lelah merajai semingguan..
Seperti yang kulakukan dengan kedua adikku..
Kami berencana untuk berjalan2 ringan mengelilingi jogja..
Kami memilih Malioboro sebagai tujuan perjalanan kami..
Dengan asumsi, di sana kami bisa berjalan2 santai, cuci mata, sekaligus mencari spot2 yang bagus untuk mengabadikan momen2 tersebut dalam sebuah gambar (baca: foto)
Hmm..perjalanan yang murah meriah dan tentunya menyenangkan!
What a great plan!

Ternyata asumsiku salah!
Kenyataan selalu tak seindah harapan..
Yang pada awalnya aku membuat persamaan..

Liburan + TJ + Malioboro + JJS = Sehat (jasmani dan rohani)

Menjadi..

(niat) liburan + TJ + Malioboro + Capek + Nyasar = Kanker!


Huh..aku salah perhitungan!
Aku lupa kalo sekarang lagi masanya liburan besar (selain idul fitri)
Saking ngebetnya naik TJ (karena penasaran), ternyata waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Malioboro adalah 2 jam! Macet!
Siput aja nggak selambat itu kali pas lomba lari bareng kelinci! Dia cuman butuh waktu sejam untuk mencapai garis finish.. (hehe..ngarang!)
Yahh..tapi pelayanannya cukup memuaskan..
Sedikit lebih manusiawi jika dibandingkan dengan bus2 di negara2 asia timur..
Jadi inget kata mbak Icha (IE 05) yang sempet belajar di Korsel, katanya bis2 di sana itu seolah raja..
Nggak peduli ada penumpang yang butuh banget tebengan, dia tetep ngloyor pergi kalo emang udah waktunya..
Hmm..siapa butuh, hendaklah berdisiplin! Nice motto!
Beda banget sama bis2 sini yang rebutan penumpang, malahan ikhlas mengeluarkan segala bentuk umpatan dan bacokan demi mengejar setoran.. Serius!
Aku pernah liat adegan perkelahian hanya demi seorang penumpang! Aduh2..

Balik lagi ke topik..
Setelah cukup puas memandangi interior TJ selama hampir 2 jam, kami turun di shelter Taman pintar..
Yap, taman yang dibuat semenarik mungkin dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas permainan yang edukatif, sehingga sangat menarik perhatian!
Sungguh konseptor yang brilliant!
Unlucky, aku lupa lagi kalo ini minggu!
Dan tempat semenarik ini pastilah ramai dikunjungi dan tentunya anak2!
Si ibu sama bapak pasti sudah memplanning dari jauh2 hari untuk dapat mengajak buah hati tercintanya pergi berekreasi ke tempat yang cihuy tapi irit ongkos ini..
Dengan kuyu (efek dari kelamaan duduk di TJ juga sih) kami melangkahkan kaki masuk ke halaman taman..
Berharap masih ada tempat tersisa bagi kami para remaja yang sepertinya lebih cocok nongkrong di mall atau nonton bioskop..
Gpp lah, aku juga anak kecil (gitu pikirku) hehe!
Dari jauh, riuh keceriaan dan gelak tawa anak2 menyambut kedatangan kami..
Dan saat itulah, kami benar2 tersadar bahwa memang tidak ada lagi ruang bagi kami..
Salah tempat! Hiks!

Akhirnya kami ngungsi ke gedung sebelah (Vredeburg)..
Kami yakin di sana pastilah lebih adem ayem ketimbang hiruk pikuk yang terjadi di taman sebelah yang udah mirip TK..
Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik berkunjung kesana, apalagi saat itu sedang ada semacam opening ceremony konvoi motor matic sejogja.. Polusinya bow!
Lagian sudah lupa juga apa saja yang berada dalam benteng tua itu.. hehe!
Nggak disangka, Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang notabene diadakan di Vredeburg ternyata belum berakhir..
Hanya saja animonya kurang begitu bagus..
Mungkin karena telah memasuki hari2 terakhir dari rangkaian kegiatannya..
Tidak terlalu peduli dengan FKY, kami memutuskan untuk menjelajah benteng..
Bermodalkan kamera N3230 dengan resolusi 1,3 megapixel, kami mengabadikan sudut demi sudut benteng yang tampaknya masih kokoh berdiri, paling tidak untuk seabad lagi..
Cukup puas dengan hasil2 jepretan, kami melanjutkan perjalanan ke pasar beringharjo..
Niatnya sih cuman nemenin adekku belanja, tapi dasar naluri wanita yang nggak bisa diem ngliat barang bagus, so akhirnya ikutan nimbrung deh.. hehe!

Menjelang sore, kami memutuskan untuk pulang..
Tapi berhubung antrian penumpang di shelter begitu padat, kami memilih menggunakan bis jalur 4..
Dengan pikiran bus tersebut akan membawa kami melewati MM UGM kemudian dari situ kami akan pindah jalur ke arah kaliurang dengan menggunakan angkot..
“Ayo naik!” Perintahku kepada kedua orang adikku yang sepertinya mulai kecapean..
Masih dengan keyakinan bis akan membawa kami ke rute yang seharusnya..
Tapi tahukah anda, jika ternyata bis jalur 4 memiliki 2 rute!
Dan untuk yang satu itu, aku betul2 tidak tahu!
Atau setidaknya, dari dulu aku hanya tahu bahwa rute bus tersebut memang hanya ada 1, dan tentunya akan melewati kampus UGM.. (menurut pengalamanku)
Hh..sial, ternyata bus yang kami naiki akan membawa kami ke terminal giwangan!
Sungguh rute yang sangat kontras, mengingat rumah kami yang terletak di puncak gunung nun jauh di sana!
Dengan cepat kami turun, sebelum bus membawa kami lebih jauh lagi..
Adanya kejadian nyasar tadi, membuat kami nyaris saja tidak bisa pulang ke rumah..
Pasalnya, uang kami terbatas.. Sudah ludes buat sana-sini tadi..
Fiuhh..sungguh setengah hari yang melelahkan tapi berkesan!


Tips buat anda2 yang ingin berjalan2 atau bertamasya :
Ajaklah orang2 yang dapat mengemudikan kendaraan, minimal sepeda (karena kedua adikku tadi nggak bisa naik motor so mau nggak mau harus naik bis, masa cenglu!) atau paling tidak ajak orang yang anda kenal memiliki kelebihan uang saku agar anda terjamin di saat2 darurat (nyasar). jika tidak mengikuti anjuran tersebut, niscaya jalan-jalan sehat yang anda rencanakan malah akan membuat anda menderita kanker (kantong kering), serius!

Senin, 30 Juni 2008

Be Profesional or entrepreneur?

Assalamualaikum Indonesia!
Halu2..ketemu lagi bareng Nida di sini..
Hoho, kangennya! Udah lama nggak posting..

Well, as my promise at my previous post..
Aku bakal menelurkan gagasan2 brilliant buat kemajuan pertanian Indonesia!
Tokcer abislah pokoknya!

Masalahnya.. ternyata hingga kini aku belum bisa mendapatkan ide2 revolusioner tersebut!
Hehe..sekali lagi mav ya pemirsa, secara aku juga nggak bo’ong khan?
Wong aku nulisnya, ‘bakal’ koq.. (liat tulisanku di atas)
So bisa kapan2, tergantung selera! hehe..
Yahh..kita doakan saja, semoga moodku selalu bagus..

Masih dengan topik yang sama.. (biar pemirsa g terlalu kecewa)
Belum lama ini aku sempet berbincang2 dengan Didi (manajemen 06)
Sebenarnya bukan dia objek dimana aku pengen crita..
Tapi saat itu, memang hanya dia mahluk yang tersedia.. so, nekad aja lah ngomong, drpd nggak!
Mudah2an dia mudenk.. (mav ya Di)


Jadi, saat itu aku bercerita tentang keinginanku utk menjadi seorang petani (modern tentunya)
Dan aku menjelaskan sedemikian rupa saat dia mulai ngerasa aneh dgn pernyataan2 yang kubuat..
Secara dia mengherankan aku yang berstatus calon akuntan koq malah banting setir pgn jadi petani??
But guess, what was happened?
Dia mengerti, alhamdulillah..
Bahkan dia punya pikiran yang sama (ntah dari dulu ato baru muncul setelah aku crita panjang lebar)
Dengan semangatnya, kita punya rencana buat mendirikan lahan2 pertanian modern di sekitaran Jawa Barat, Malang dan Jawa Tengah (khususnya daerah Dieng)
Mbayangin bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan memberdayakan orang2 di sekitarnya, tentunya dengan penghidupan yang lebih layak (namanya juga petani modern)
So, mereka juga enggan melakukan urbanisasi..
Yahh..toh di desanya mereka sudah bisa hidup sejahtera, jd ngapain harus mengadu nasib ke kota? (begitu pikirku)

Nggak cuma itu, selain bisa memeratakan kesejahteraan masyarakat.. Dengan asumsi kontinuitas, perubahan tersebut juga menurunkan tingkat kriminalitas di perkotaan, meminimalisir timbulnya slum area, menurunkan kepadatan penduduk dan mencegah global warming! (akibat polusi)

Nah..nah, hebat juga toh ideku?
Hanya dengan satu solusi “Hidupkan Pertanian Indonesia!”, maka masalah2 yang notabene merupakan dedengkotnya semua masalah di Indonesia bisa di atasi..
Hmm..sepertinya pak mentri harus ngrekrut aku nih! Biar Indonesia cepet berkembang!
Secara anak brilliant kayak aku mesti dilestarikan dunks!

Hoho, ternyata doa kalian cukup manjur..
Terbukti moodku sekarang langsung membaik, so bener2 bisa menelurkan gagasan cemerlang!
Tapi yang namanya cita2, nggak semudah itu diraih..
Ide tadi masih berupa fantasiku pribadi yang aku harap secepatnya bisa jadi kenyataan, amin!
Tentunya aku lebih senang jika ada manusia2 lain yang menaruh hati juga pada masalah ini..

Sepertinya harus kutangguhkan dulu keinginanku untuk menjadi entrepreneur..
Mencari modal untuk cita2 terdalam dengan menjadi seorang profesional terlebih dulu, sepertinya tidak buruk..
Itu keputusanku Mas..
Semoga saja suatu saat nanti, amin!
Tunggu aku Indonesia!! ^^

Mas, refers to Moh.Rizal (akuntansi 05). Dialah orang kedua yang menjadi objek curhatku mengenai keinginanku menjadi seorang entrepreneur. Sempet mencak2 juga dia karna waktu itu aku crita kalo betapa membosankannya belajar akuntansi! Hehe..just relax bro, am surely know what am doing.. Salut buat usahanya meyakinkan diriku yang super ngeyel ini, I love accounting!! (hueks)

Rabu, 25 Juni 2008

Petaniku Sayang, Petaniku Malang

Suatu hari aku ngobrol sama adekku.. (tumben)
Aku mengeluhkan lahan sawah di sepanjang Jalan Kaliurang (jakal) yang sepertinya semakin sempit..
Terutama daerah kilometer atas yang sampai saat ini fungsi terpenting lahan tersebut masih sebagai penghasil devisa masyarakat sekitar..
Dan yang nggak kalah penting, lahan tersebut menjadi jalur resapan air ketika hujan mengguyur lereng merapi..

Penting banget khan?
Makanya aku was2 dengan pembangunan demi pembangunan yang semena2 berdiri di atas lahan2 tersebut..
Secara bukan aku dan masyarakat sekitar jakal aja yang ngrasain dampaknya..
Tapi juga masyarakat jogja bagian selatan yang bakal ngrasain banjir akibat air hujan yang tidak dapat teresap dengan baik oleh kawasan pegunungan (dalam hal ini termasuk sekitar jakal)

Kita juga bingung mikirin nasib para petani yang lahan pekerjaannya hampir musnah!
Kebanyakan dari mereka bukanlah kaum terpelajar..
Mempunyai lahan pertanian pun biasanya hanya karena warisan orang tua atau bahkan sekedar menggarap sawah punya orang lain..
Rendahnya logika yang dimiliki juga membuat keberadaan mereka semakin terancam..
Dengan mudahnya mereka melakukan deal dengan para pembeli tanah yang sebagian besar adalah kaum yang ahli banget ngrayu!
Dan dapat dipastikan, lahan tersebut juga hanya dihargai murah, mengingat mereka menganut “profit oriented”
Kalau sudah begitu, mau diapakan lagi?

Ugh..bete rasanya harus mbayangin mata pencaharian terpenting di Indonesia ini bakal punah!
Aku sengaja menekankan kata tersebut supaya kita sadar bahwa hajat hidup kita yang paling penting (baca : pangan) sebenarnya dikuasai oleh petani..
Maksutku kita tidak boleh menyepelekan hal tersebut..
Mau nggak mau, suka nggak suka, kita harus melindungi mata pencaharian tersebut dengan cara ikut melestarikan medianya juga (baca lagi : lahan pertanian)
Nasib kita di tangan para petani..
Kalo nggak, makan apa kita?

Jangan protes dulu..
Kalian mbayangin gimana repotnya dulu sih!
Padahal manfaatnya jauh lebih besar kalo kita mau concern mengenai hal tersebut loh..


Ancaman nggak cuma datang dari para kontraktor aja..
Tapi juga dari intern para petani yang menginginkan penerusnya kelak tidak bernasib seperti dirinya..
Mereka ingin buah hatinya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih terhormat agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak..
Kenyataan mengapa timbul banyak daerah kumuh di perkotaan dan munculnya para gembel adalah karena mindset si anak petani yang menerima mentah2 bahwa pekerjaan orang tuanya tidak menjanjikan kesejahteraan..
Mereka merantau dengan harapan bisa mengubah hidupnya ke arah yang lebih baik, tentunya dengan bekal seadanya..
Parahnya, harapan indah tersebut harus sirna..
Mereka harus mengakui bahwa di kota, kaum intelektual lah yang lebih berkuasa!


Sayang sekali, kenyataan bahwa para petani malah menganggap rendah mata pencaharian yang telah menghidupi mereka selama bertahun-tahun..
Padahal menurutku pekerjaan mereka sangatlah mulia..
Kadang aku takzim sendiri karna bisa menikmati makanan, buah dari hasil kerja keras dan kesabaran mereka..


Hm..sepertinya aku tertarik buat jadi petani..
Kalo nggak ada yang mau, aku juga gpp..
Tapi aku pengen jadi petani modern! (hehe..petani juga bisa berevolusi loh)
Aku nggak mau lahanku dijajah dengan alasan untuk menyejahterakan masyarakat melalui pembangunan sektor riil yang berkesinambungan..
Beh..gombal!

Aku nggak mau tertipu!
Akan kubuktikan bahwa kehidupan petani lebih penting dari apapun juga!
Caranya??


Krik..krik.. (mikir)




Krik..krik..krik.. (masih mikir)









(Masih tetep) kriiiikkkkkkkkkk…..

Hehe, ternyata aku juga belum punya ide brilliant! (maap pemirsa)
Eh, tapi cita2ku itu bukan hanya keinginan belaka loh..
Suatu saat nanti..
Di saat aku telah cukup memiliki modal untuk membangun pertanian modern!
Akan kubuat petani Indonesia sejahtera!
Hingga tak ada yang berani mengganggu kelangsungan hidup kami!
Just wait and see!

To be continued.. (nantikan postinganku berikutnya) ^^

Senin, 23 Juni 2008

Perfect Man (Best I Ever Had)

Kuucap kata ini selagi masih sempat
Kuungkap kata ini selagi masih ingat
Mungkin saat sudah terlambat
Tapi takkan kulupakan
Rangkai kata yang selalu indah
I Love You..


For you always “Dad”

Minggu, 22 Juni 2008

Untuk Semangat Yang Tak Pernah Pudar

Berlarilah hingga kelelahan lelah mengejarmu..

Kapan kamu pernah merasa dunia ini tidak adil? Seberapa sering kamu mengeluh? Atau paling tidak, kapan kamu mulai bosan dan cepat merasakan lelah yang teramat sangat (depresi)?

Semua pasti memiliki jawabannya sendiri. Kadar ketahanan terhadap stres bagi tiap2 orang juga berbeda. Dan semuanya tidak dapat disalahkan. Tergantung dari pribadi masing2 yang sebenarnya juga sangat rentan terbentuk oleh kehidupan yang selama ini dijalaninya.

Begitu pula hidup manusia, tidak semulus jalan beraspal (apa hubungannya?).
Akhir2 ini manusia2 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, sedang disibukkan dengan persiapan penyambutan maba (baca: mahasiswa baru not mahasiswa bangkotan). Yaah..walaupun dalam perjalanannya kurang mendapat respon karena adanya perubahan kebijakan mengenai perploncoan yang selama ini dinilai kurang edukatif oleh para empunya universitas. Terlepas dari semua, ada satu hal yang terlupakan. Sebenarnya terlalu banyak hal, tapi dalam tulisan ini, aku ingin menyederhanakannya agar selaras dengan topik yang sedang kuangkat.

Ujian masuk (UM-UGM) bisa jadi merupakan salah satu event tahunan terfavorit. Mengalahkan rating Indonesian Idol atau 4 mata (mungkin!), mengingat bertambahnya peminat dari tahun ke tahun. Hanya saja, keberadaannya bisa menjadi musibah tatkala hasil yang keluar tidak sesuai dengan harapan. Belum lagi jika ternyata impian untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya sementara tertunda, karena harus mengulang pendidikan dalam level yang sama sekali lagi. Sungguh tragis.

Aku sendiri pun bukannya dengan mudah mendapatkan apa yang kuinginkan. Berjuang hingga akhirnya gagal, kemudian berjuang lagi dan akhirnya harus gagal lagi. Pola seperti itu lebih sering kudapatkan. Berkali2 merasakan pupusnya harapan, terkadang bingung sendiri, pusing sendiri, bahkan semuanya pun harus dikerjakan sendiri. Setelah merasa seperti itu, rasanya sunggguh tidak adil jika apa yang sedang kuperjuangkan ternyata enggan menghampiriku. Kurang lebih, seperti itulah pikiran manusia ketika dirinya merasa tidak senang.

Perasaan yang kusebut kufur nikmat itu benar2 menyiksa dan jika dibiarkan terlalu lama bisa menjadi penyakit hati yang sangat mematikan! Kepribadianmu bisa berubah 180° akibat emosi yang tidak lagi wajar akibat keputusasaan.

Seringnya kita berpikir telah menjadi manusia paling malang sedunia. Seakan2 dunia runtuh dan kita tidak bisa berbuat apa2 karenanya. Sedangkan ego masih melekat, terus saja menyalahkan, hingga yang tersisa hanyalah dengki.

Bagaimanapun seorang manusia memang hanyalah manusia. Kita tidak bisa menyalahkan segala sesuatu yang terjadi di luar kehendak kita. Manusia bisa berencana dan berusaha, tapi ada yang lebih berkuasa atas kita dan semua itu tidak dapat diganggu gugat. Jangan pernah merasa dirimu adalah mahluk paling nelangsa. Kita tidak tahu, bahwa mungkin saja manusia2 yang kita temui di setiap harinya memiliki masalah yang jauh lebih rumit. Hanya saja manusia terlalu egois untuk menyadari kesusahan saudaranya karena terlalu sibuk dengan urusan duniawinya. Yakinlah, di sana telah terdapat Dzat yang lebih mengetahui apa yang terbaik untukmu.

Bersyukurlah.
Untuk setiap nafas yang kau hirup..
Untuk setiap kasih sayang yang selalu tercurah dari ibumu..
Untuk setiap tetes keringat yang keluar karena usahamu..
Untuk setiap doa yang terucap..
Dan untuk semangat yang tak pernah pudar hingga kau menjadi sabar karenanya..

Kamis, 19 Juni 2008

Westlife

Masih ingat dengan salah satu boysband asal irlandia?
Mm..kira2 boysband ini muncul pas aku masih SD..
Lagu yang jadi hits saat itu adalah if i let you go..
Apa hayo??

Yap, kau benar jika menjawab "westlife"!
Waktu aku ngetik ini sambil dengerin lagu2nya, ternyata easy listening juga..
Cocok untuk segala suasana (udah kayak ngiklan aja!) hehe..
Jadi kangen sama temen2 yang dulu maniak banget kalo soal westlife!
Aku sampai geli sendiri kalo mereka heboh, apalagi soal para personelnya yang katanya keren2..(kerenjeng sempeh kali!)
Tapi kayaknya keberadaan westlife emang jadi gong-nya para boysband deh..
Kbukti setelah westlife bubar, diikutin dengan bubar2nya boysband lainnya..
Yahh..walopun masih ada beberapa yang mencoba bertahan..
Tapi juga sepertinya sudah kurang mumpuni buat dikatakan sebagai boysband lagi..

Para personel yang ngerasa impiannya tidak lagi relevan jika hanya diwujudkan lewat boysband, akhirnya memilih untuk ngabur!
Ato lebih tepatnya satu per satu mengundurkan diri..
Dengan alasan tidak lagi cocok dengan jiwa musik yang dibawakan, mereka memilih untuk bersolo karir!
Hmm..alasan yang sepertinya manusiawi, tapi menurutku kurang bertanggungjawab!
Bagaimana tidak, setelah memutuskan untuk bersolo karir, nama besar yang telah mereka peroleh dari boysband pun, ternyata tetap tidak sanggup membuat mereka ikutan sukses saat berkarir solo..
Jika dibandingkan sewaktu mereka masih bergabung sebagai boysband..
Meski mereka telah membuat gosip, yang notabene untuk membangun sensasi..
Ternyata juga tidak cukup efektif untuk menarik perhatian para fans mereka terdahulu (sewaktu menjadi boysband), malahan antusiasme para fans menjadi berkurang karena gosip yang mereka sebar biasanya malah membangun image negatif untuk diri mereka sendiri..
Kekurangrespekan yang dialami para fans terhadap idola mereka tersebut, mengakibatkan turunnya pasaran para penyanyi tersebut yang berusaha in dengan membuat sensasi "kucing"!

Kusebut "kucing" karena semua rumor dan sensasi yang mereka buat semata2 hanya untuk menarik perhatian publik!
Tanpa tahu hal yang telah dikoar2kan itu sebenarnya malah membuat mereka tampak bodoh dan useless!
Persis kucing yang berusaha merebut perhatian majikannya kalo ngerasa dicuekin!
Bedanya kalo kucing sih emang lucu, dia kliatan tambah imut dengan aksinya yang sok polos itu..
Tapi lain dengan manusia, karena diberi beberapa kelebihan dibanding si pussycat..

Sang superstars seharusnya bisa menjadi well attitude-guider (apaan sih??) bagi para fansnya.. Tentu saja dengan nilai2 positif yang berhasil ia tanamkan dalam setiap aksinya..
Sekali lagi, aku mengulas hal ini bukan karena kesengajaan untuk menjatuhkan salah satu pihak..
Cuman iseng koq.. hehe! (lha..nggak tau mau tulis apaan?)
i love music very much!!


*please, read my newest post about westlife on januari 2009. thank you*

Senin, 16 Juni 2008

How Do You Mean "Poligami"

Seusai sholat dzuhur di Mushola Al Banna FEB UGM, aku mendatangi sumber suara yang sebenarnya sedari tadi menganggu kekhusyukan sholatku..
Bisa ditebak, suara lantang dan selalu keliatan menggebu2 ketika berbicara dengan lawannya (bukan sama setan), tidak lain dan tidak bukan hanyalah milik Mbak Yolanda (akuntansi 05)
Dasar oknum!

Tanpa disadari akhirnya aku ikut nimbrung dengan forum yang mereka buat (anak2 akuntansi juga)
Mereka membahas mengenai sinetron yang baru2 ini ditayangkan oleh sebuah stasiun tv swasta secara stripping..
Kita menyinggung soal adanya unsur poligami yang terkandung dalam penayangan film tersebut.. (coba tebak sinetron apa hayo?)
Dasar jiwa bisnis orang Indonesia yang baru memanfaatkan peluang ketika melihat animo pasar yang begitu baik! Nggak kreatip!
Tampaknya si pebisnis mencoba mengulang kesuksesan yang diraih oleh film bergenre religius yang notabene barusaja ditayangkan (baca : ayat2 cinta) melalui sebuah sinetron..
Masih dengan genre dan memakai artis yang sama..

Pembicaraan kemudian beralih pada sosok teh Nini..
Pribadi sholehah yang dengan suksesnya diduakan oleh si Aa'..
Ohh..aku jadi ngebayangin gimana kalo aku yang jadi si teteh..
Dimadu (bukan seluruh badan diolesin madu loh), harus berbagi suami dengan yang lain (yang pastinya wanita)
Pasti dibutuhkan suatu keberanian dan keikhlasan yang begitu besar hingga rela sang suami mempersunting wanita lain..
Dan rasanya aku tidak punya itu semua, jika memang harus terjadi padaku.. (semoga saja tidak!)
Jika memang poligami merupakan jalan terakhir dan terbaik yang harus kujalani, aku memilih untuk mundur! (camkan itu wahai calon suamiku!) hehe..

Aku tidak rela harus dimadu.. (sekali lagi ini bukan soal madu yang dioleskan di badan, meski manis rasanya)
Aku tidak sanggup membayangkan penjaga hatiku bersanding dan membagi hati dengan yang lain..
Aku tidak suka melihat pria yang dengan segenap jiwa kumengabdi kepadanya, ternyata tidak lagi menjaga diriku seutuhnya..
Dan yang paling kutakutkan adalah kenyataan bahwa diriku bukanlah lagi satu2nya dihatinya, tentunya setelah Allah beserta Rasulnya dan ibunya (lah? berarti memang bukan yang utama dunk! hehe)

Ditengah pembicaraan, tiba2 aku teringat kata2 Nia (manajemen 06) soal poligami..
Seingetku dia ngomong gini, (sambil berapi2) "Pokoknya sebelum nikah, aku harus buat hitam di atas putih sama calon suamiku. Jadi kalo semisal dianya poligami, sesuai dengan perjanjian, semua harta gono gini dan anak2 pokoknya buat aku! Aku nggak peduli lagi, terserah dia mau apa"
Yahh..begitulah kurang lebih dia menyatakan ketidaksetujuannya atas hal yang paling ditakutkan para wanita.. (menurutku)
Rada shock juga aku dengernya..
Secara kalo aku yang jadi calon suaminya bisa stroke duluan, bahkan sebelum sempet nglamar!Mengingat kenyataan dan resiko besar yang mungkin timbul jika ke depannya aku benar2 menyakiti dan mempermainkan hatinya..
Tapi aku bisa maklum.. (ho..ternyata aku sangat mengerti wanita)

Iseng2 apa yang dikatakan Nia tadi, aku sampaikan ke ibuku..
Trus beliau bilang, " yaa..penting itu mbak, biar dia bsok nggak macem2 sama kamu"
Tapi begitu aku tanyain ke Mbak Yola perihal pendapatnya si Nia, she said..
bukannya dalam islam itu nggak dibolehin adanya perjanjian tertulis sebelum pernikahan ya? perjanjian kayak gitu hanya bisa lisan dan biasanya dilakukan sambil jalan..
Tapi mbak, kalo ternyata bsok suamiku poligami gimana? lanjutku..
Kamu nggak usah khawatir, orang baik berjodoh dengan orang baik. Kalo kamu nggak mau dipoligami ya bsok kamu juga dapet jodoh yang nggak mungkin menduakan kamu. Inget, Allah memberikan jodoh kepadamu seperti apa adanya kamu, ketika kamu berpikir begitu ya seperti itu juga yang kamu dapatkan..
Hehe..tumben Mbak Yola bisa mengatakan sesuatu yang baik..
Padahal biasanya cuma bisa bikin aku desperate karena kehebohannya! (peace mbak!)

Jadi inget dulu temen SMAku juga pernah nanya soal pacaran ke seorang ustad..
Dia nanya gini "pak, kalo kita nggak boleh pacaran trus gimana kita bisa tau yang mana jodoh kita? katanya Allah nggak bakal ngubah nasib orang kecuali kalo dia usaha, khan pacaran juga termasuk usaha mencari pasangan hidup yang pas sama kita pak?"
Si ustad manggut2, trus jawab jodohmu itu seperti kamu. kalo kamu baik maka jodohmu juga baik. makanya jadilah orang baik agar kamu diberikan jodoh yang baik seperti yang kamu inginkan..
Hohohohohoho..oke deh pak ustad!
Aku cuma senyum aja denger jawabannya, soalnya langsung klik!
Persis seperti apa yang dikatakan Mbak Yola tadi..

Huff..masalah jodoh emang bikin pusing yaa??
Terkadang malah bikin kita jadi nggak produktif (dalam beberapa hal)
Tapi yang pasti suatu saat nanti telah ditakdirkan seseorang yang akan menjadi pendamping kita.. (halah!)
Sampai saatnya tiba, aku akan berjuang menjadi gadis yang baik.. ^^

Minggu, 15 Juni 2008

Nasib Si Anggun

Kalo Mas Rizal (akuntansi 05) pernah membuat SWOT analysis diblognya (tenangadarizal.blogspot.com), sekarang aku pengen juga membuat SWOT analysis soal kenaikan harga BBM..
Hah..BBM naik?! udah lama kali! dan juga udah bisa diprediksi bakal naik lagi meski tidak dalam waktu dekat..
Antara setuju dan tidak, akhirnya aku memilih untuk legowo..
Secara aku juga masih kuliah dan belum bisa berkontribusi apa2.. (halah!)
Aku juga enggan mengikuti aksi yang dilakukan oleh beberapa temanku soal kenaikan BBM kemarin..
Dikatakan itu sebuah "aksi" karena mereka protes kalo aku menyebut "hal2 yang lumrah dilakukan ketika rakyat merespon negatif kebijakan pemerintah" itu sebagai demo..
*No comment!*

Balik lagi ke topik, apakah kenaikan BBM ini secara signifikan mempengaruhi kehidupan diriku sebagai anggun (anak gunung)?

Mari kita mulai SWOT analysisnya :

Strenght :

  • Aku termasuk orang yang malas bepergian. Rumahku yang cenderung jauh, membuat aku lebih suka bepergian ke berbagai tempat dengan sekali jalan so nggak bolak-balik (ngirit bensin gitu!)

Weakness :

  • Sayangnya, aku termasuk the most wanted person! (versiku) hehe! Banyak banget agenda yang harus dipenuhi dan semuanya dilakukan di luar rumah. So, mau nggak mau harus mobile soalnya kalo nggak gitu mesti dicari2.. Biasa..orang penting! Hahahahahaha
  • Sepertinya aku terlalu banyak mengambil job bahkan posisi penting dalam sebuah pekerjaan yang nggak mungkin tergantikan (narsis!) dan lagi2 aku harus keluar rumah untuk menyelesaikan semuanya sebelum telat!
  • Rumahku yang cukup jauh yaitu di jalan kalirang km 13 (anggun banget khan?)
  • Nggak ada tebengan! Beda banget sama SMA dulu yang sukanya nebeng motor orang lewat (eh, serius loh)

Opportunities :

  • Banyak kerjaan ternyata menguntungkan!
    Menurutku itu merupakan alasan yang paling logis dan rasional buat ngeles dari pekerjaan lainnya. Ditambah lagi dengan gaya bicara serius, raut mukaku yang polos plus sikap sehari2ku yang sok sibuk, tinggal bilang maaf,aku ada kerjaan lain, maka orang langsung percaya tanpa banyak nanya! Hahahahahaha! Padahal aslinya cuma males keluar aja!
    (Hayo..siapa yang ngerasa kena kibul??) Peace!

Threat :

  • Kalo ibuku make motorku (yang berarti aku harus ngebis bolak balik yang berarti juga ongkosnya sama dengan seliter bensin)
  • Kalo adekku minta jemput
  • Jakal yang semakin ruwet, semrawut, dan macet! Sering banget aku kejebak antrian kendaraan.. (lama waktu berkendara berbanding lurus dengan jumlah liter bensin yang harus dikeluarkan untuk bisa sampai ke tujuan)
  • Aku sering banget berangkat mepet waktu, oleh karena itu aku juga sering memacu kendaraanku hingga kecepatan 80 km/jam (kecepatan maksimum yang pernah aku capai) yang berarti aku harus menggunakan gigi 4 agar motorku melaju dengan performa terbaiknya, secara biasanya aku cuma make gigi 3 pada kecepatan normal mengingat semakin ganasnya medan jakal! Hii…syerem!
  • Motorku yang sepertinya sudah dalam masa akhir umur ekonomisnya


    Hmm..sepertinya tanpa perlu dibahas lebih lanjut, kita dapat menyimpulkan bahwa kenaikan BBM memang secara dramatis mempengaruhi kehidupanku sebagai anggun..
    Bayang pun (hehe..nuke banget!) biasanya bensin seharga 10.000 rupiah bisa bertahan 2 hari, sekarang cuma buat sehari! Sekali lagi, ini dilihat dari sudut pandangku loh..

    Lucunya lagi, semua harga bahan makanan ikut naik!
    Waktu kutanya kenapa jadi mahal, penjualnya cuma bilang "belinya dari pasar udah mahal mbak, lagian bensin naik"
    Lah?! aku bingung!
    Emang sih, aku belum melakukan uji lebih lanjut mengenai penyebab naiknya harga bahan makanan, secara ibuku juga mengeluhkan hal yang sama..
    Tapi kalo naiknya harga makanan karena bensin koq rasanya jadi nggak fair ya?
    Meski emang secara nggak langsung mempengaruhi, tapi emang si pedagang beli bahan2nya di Bandung ya? Baru dijual ke sini? Makanya harga perolehannya pun menjadi mahal..
    Hal itu emang bisa dimaklumi tapi jarang sekali kita menemukan bentuk transaksi seperti yang barusaja aku contohkan..
    Apalagi mengingat transaksi tersebut melibatkan barang yang rentan sekali busuk atau rusak..
    Mending kalo alasan si penjual makanan "harga minyak tanah naik mbak", nah itu baru logis..
    Meski juga kenaikan harga minyak tanah menurutku nggak terlalu ekstrim..
    Lagian rumahku juga masih menggunakan kompor minyak tanah (selain gas dan juga anglo, komplit dah pokoknya!)
    Apaan siy, koq malah ngoceh sendiri..

    Buat yang ngerasa belum bisa mandiri, lebih baik belajar berhemat..
    Upah kerja pun jadi serasa nggak berarti..
    Yang seharusnya benefitnya > kos..
    Sekarang jadi kebalik, gara2 semua pada naik! (tapi koq tinggiku nggak naik2 ya?)
    Hehe!

Senin, 09 Juni 2008

Nida, Sebuah Nama Yang Indah

suatu malam sewaktu kumpul2 bareng anak2 GMAD 2008, seorang oknum, sebut saja Nia (padahal ya itu nama yang sebenarnya, hehe!) meng-sms diriku..
yahh..bisa ditebak, ini orang kalo sms biasanya cuma kalo lagi susah ato ada maunya..
kecurigaanku terbukti..
smsnya sungguh mengharu biru.. (halah!)
isi smsnya mengatakan bahwa dia tidak bisa hidup tanpa diriku!
maksutku, kalo ada apa2 biasanya dia minta pendapatku gitu loh..
makanya aku bilang kalo dia tidak bisa berpisah dariku! (bukannya aku lesbi)

dia barusaja diputuskan dan memutuskan 2 orang lelaki sekaligus dalam sehari!
hebat2.. give applause for her! plok..plok..plok!!
dengan kondisi yang sangat hopeless dan desperate itu (sama aja kali!), seakan2 semua yang diucapkannya seperti orang udah males idup!
itu juga yang aku rasain pas aku nerima sms dari dia..
takutnya terjadi sesuatu gitu..
bisa aja sepanjang idup aku dihantui rasa penyesalan yang teramat sangat karena tidak berhasil menyelamatkan nyawa seorang gadis yang bunuh diri hanya karena patah hati!
hehe..lebai deh aku!

pokoknya motorku langsung kubelokkan ke gang pandega marta setelah feelingku berkata bahwa si calon korban bunuh diri ada disana! (ya iyalah secara itu rumahnya)
padahal waktu itu mata udah pengen merem aja..
ya gpp lah sekalian lewat juga, just want to make sure that everything's ok..

ternyata oh ternyata, tak pikir yang si calon korban udah nangis2 dengan muka kuyunya!ternyataaaaaaa.... baik2 saja!
bahkan malah cengar cengir serasa nggak berdosa udah mengirimkan sms yang berbau kematian kepadaku!
tiwas!! ngerti ngono aku bali, njuk langsung turu!
dasar oknum!!

merasa rugi udah datang karena kecemasan yang berlebihan, akhirnya aku memilih untuk stay sebentar..
nggak enak kali, begitu datang langsung pulang..
ee..yang bikin tambah bete, si oknum malah nanya "ngapain Nid kamu ke sini?"
wot?! sungguh pertanyaan yang tidak bertanggungjawab setelah diriku rela jauh2 datang hanya demi dirinya.. nyebahi!

tiba2 dia nyodorin hp barunya yang notabene bisa buat ngenet..
dia nunjukin arti namaku (dari versi sebuah situs yang katanya bisa tau arti nama2 orang, tapi aku lupa situsnya apa?)
ya, arti dari sebuah nama Nida..

mm..secara garis besar dan sepenangkapku (karena make bahasa inggris), aku adalah orang yang sangat teguh pendiriannya alias keras kepala..
tidak peduli pikiran orang lain, sangat peduli dengan kebahagiaannya, dan parahnya lagi dilayar hape itu terpampang bahwa aku adalah orang yang extreemly independent!
hah?! (bingung khan? aku juga bingung!)
nggumun aku.. ck..ck..ck!

masak iya sih separah itu?
mana dari semua sifat yang disebutkan si situs, intinya aku adalah orang yang egois!
oh..noooo, aku bener2 nggak puas!

sepertinya si Nia udah berhasil membuatku bete untuk ke sekian kalinya hanya dalam hitungan menit!
hh..mungkin iya, mungkin juga salah..
tapi aku juga nggak percaya2 amat koq.. (nah..kliatan deh keras kepalanya, hehe!)
yang pasti aku yakin bahwa sebuah nama sengaja diberikan oleh orang tua kita dengan tujuan, maksud dan harapan yang baik pula..
terlepas dari semua persepsi yang timbul setelah kita hidup di dunia..
sifat, polah, dan kepribadian yang kita miliki hanyalah sebentuk respon yang kita berikan setelah menjalani hidup..
positif maupun negatifnya menurutku merupakan hal yang normal terjadi dan semua saling melengkapi..
kita hanya perlu saling mengingatkan dan berusaha untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik..

hm..sepertinya aku sudah mengatakan hal yang baik sekali bukan? hehe!
"seruan untuk selalu berbuat baik"
itulah arti dari namaku, Nidaul Uswah..
kalo yang satu ini, baru aku percaya.. ^^

p.s : sebenarnya nama "Nidaul Uswah" aja belum lengkap, tapi karna kepanjangan jadi tak cut! hoho!

Rabu, 04 Juni 2008

Maaf Ya Afgan!

ibuku, hobi banget nyanyi..
meski tau itu liriknya salah, tapi tetep aja nyanyi!
kalo diprotes, "koq gitu?!" ibuku terus njawab, "biarin toh, suka-suka yang nyanyi donk!"
hebat toh?!
akhir2 niy beliau lagi tergila-gila sama lagunya Afgan..
yang jelas semua pasti hafal lirik lagu satu ini..
tapi ibuku (ntah sengaja ato nggak) dengan brilliantnya mengubah lirik lagu ini..
yang seharusnya.......

terima kasih cinta..
untuk segalanya..
kau berikan lagi..
kesempatan itu..
tak kan terulang lagi..
semua....
kesalahanku..
yang pernah menyakitimu..

menjadi....... (jreng,,jreng!)



terima kasih cinta..
untuk semuanya..
kau berikan lagi..
kesalahan itu..
tak kan terulang lagi..
semua....
perasaanku..
karena menyakitimu..

hahahahahahahahahaha!
ngawurrr abiss lah pokoknya!!
awalnya siy aku nggak terima..
masa lirik lagu yang seindah itu, diubah dengan sangat sarkastis!
bisa nangis Afgan dengernya! hehe..

aku berharap banget nggak ada fans-nya Afgan yang ngerti hukum, baca blogku ini..
soalnya ibuku udah melakukan suatu pelanggaran hak cipta!
yaitu dengan sengaja (eh..nggak tau dink!) melakukan penggubahan atas suatu lirik lagu..
padahal itu udah jelas2 melanggar hak moral si pencipta lagu..
yakni terkait dalam poin "dilarang mengubah ciptaan tanpa persetujuan pencipta atau ahli warisnya"(yang udah ambil mata kuliah hukum bisnis-nya pak Hariyanto mesti tau,hehe!)

waduhh..ibuku bisa didenda niy, ato bahkan dipenjara!!
tidaaaaaakkkkkkkkk!!!!!!
gimana dengan nasibku? siapa yang masakin?
yang ngurusin rumah? jaga adek?? halah!
pokoknya aku harus cari cara biar ibuku nggak dipenjara!

mm..

mmmmm....


yak, i got it!
suruh aja ibuku tambah nyanyi2 nggak jelas!
kalo perlu semua lagu diubah liriknya..
dengan begitu, orang akan mengira bahwa ibuku ini gila!
bukann! (enak aja ngatain ibuku gila!!)
maksutku, semakin banyak ibuku melakukan pelanggaran hak cipta atas lirik lagu,
semakin orang mengira bahwa itu hanyalah sebuah kebiasaan..
which is, pelanggaran yang sering dilakukan ibuku itu memang wajar terjadi..
so, ibuku pun terbebas dari sanksi hukum..

gimana? oke khan ideku?? (ya iyalaahhh secara ibunya aja brilliant!)
tapi ya dasar memang bakat..
tanpa disuruhpun ibuku udah ngubah lirik2 lagu lainnya..
kali ini giliran lagu2nya d massiv yang jadi korban..
yaaahhhhh, intinya ibuku tetap dengan bangganya melanjutkan pengawurannya yang super ngawurr itu..
dan aku sebagai anaknya hanya bisa pasrah.. (lumayanlah buat hiburan)
semangat bu!! aku setia mendukungmu!! ^^

Prolog

assalamualaikum..
yuhuuu!!!!!!!!!! akhirnya blognya nida udah terbit loh..
nyuri2 kesempatan selagi dalam masa kerjaku di LEBI FEB UGM..
hehe..mumpung ada koneksi! cihuy abis lah pokoknya!
memanfaatkan fasilitas gitu..
pokoknya selamat menikmati postinganku..
ntah jelek ato bagus, terima ajalah pokoknya..
ok?! (haha..maksa!)

Senin, 02 Juni 2008