Buat orang2 yang selalu bilang kami kembar. Bagian mananya si yang mirip? Kok aku tidak bisa mengenalinya ya..
PS: aku kasi duit 100 juta*, kalo bisa nyebutin kesamaanku sama nisia (yang signifikan loh)..
*100 juta dicicil untuk 1000 abad, haha!
Kemarin adalah hari yang membahagiakan. Hari wisuda bagi kakak-kakakku setelah 3 tahun lebih mereka menimba ilmu. Sedikit terharu juga, mengingat selama ini aku selalu dibantu oleh mereka. Mereka adalah dosen-dosen dadakan yang selalu kurepotkan saat aku kesusahan dalam belajar. Terkadang mereka pun bisa menjadi sahabat baik, yang selalu bersedia mendengar keluh kesahku dan memotivasiku saat aku sedang bersusah hati. Huhu..terus kalo kalian pergi, ntar aku ngadu ke siapa donk?
Tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam, kuucapkan selamat atas kelulusan kalian.
Kudoakan agar kalian selalu dimudahkan dalam setiap langkah perjuangan, amin.
Taun depan, insyaAllah aku nyusul deh! ^^
Dari dulu aku pengen banget naik gunung, rafting, caving, ato panjat tebing, pokoknya semua kegiatan2 yang biasanya dilakuin sama anak2 pecinta alam (meski nggak tau manfaatnya apa, hehe!). Satu-satunya olahraga khas anak pecinta alam yang pernah kulakuin adalah tracking, dan jujur saja aku jadi ketagihan buat ngrasain berbagai olahraga ekstrim lainnya.
Pernah juga aku nyobain parasailing waktu di Bali dulu. Sejauh mata memandang cuma ada laut dan saking tingginya sampe bisa ngliat bumi yang bulat! Wow! Rasanya puasss banget! (Sempet jorji juga bakal jatuh ke laut, soalnya aku nggak bisa renang, hehe!).
Belum lama ini, aku membaca mading sebuah komunitas pecinta alam dikampusku (PALMAE). Di sana diceritakan tentang perjalanan para anggotanya ke gunung lawu beserta dokumentasi berupa foto2 yang sumpah bikin aku merana karena iri, hiks! Aku sendiri jadi ikutan larut dalam cerita perjalanan mereka yang tentunya bukan tanpa masalah. Medan yang berat, cuaca yang nggak mendukung, dan belum lagi hal2 yang terjadi di luar dugaan, seperti sakit, rute pendakian yang ditutup. Dan untuk membayangkan bagaimana rasanya saja sudah membuatku sangat bersemangat! Sayang, aku tidak sefleksible itu.
Maksudku, aku nggak setega itu ninggalin keluargaku untuk melakukan hal2 yang menurut mereka berbahaya. Bukan, bukan karena aku manja. Tapi cuma nggak pengen aja ngliat mereka cemas. Padahal aku ngrasa mampu untuk melakukan kegiatan2 ekstrim itu (tentunya dengan ikut pelatihannya dulu) dan nggak ada hal lain lagi yang perlu dicemaskan. Sehat dan siap, itu kuncinya!
Buatku, kegiatan2 semacam itu adalah liburan yang sebenarnya. Bukan nonton, ato sekedar hangout di kafe ato shopping di mall. What a boring place!
Selain menyenangkan, kegiatan2 ala anak pecinta alam pastinya menyehatkan badan dan menyegarkan pikiran. Hmm..kapan ya aku bisa menyalurkan bakat radikalku ini? Fufu!
Ok, nikmati harimu! ^^